Minggu, 08 Mei 2016

Kuliner Khas Jogja Sego Brongkos Singer (Nasi Brongkos Singer), Kranggan, Tugu. Jogjakarta

Sego Brongkos Singer  


Ini dia, Kuliner yang benar-benar khas Jogja, Nasi Brongkos. Nasi Brongkos ini khas sekali dan sangat tradisional karena dijual hanya digelar di pinggir jalan, tanpa kios apalagi restoran. tapi rasanya... coba dulu aja deh biar buktikan sendiri.


Sego Brongkos Singer ini (ada nama Ibunya, tapi saya lupa karena terbiasa nyebut kata Singer, jika ada yang tau nama Ibunya, tolong PM yah)

Letaknya di Jalan Kranggan, jadi patokannya dari tungu itu ngulon (Barat, arah Godean), masuk jalan Diponegoro, setelah melewati Pasar Kranggan, ngalor (Utara, belok kanan) masuk jalan Asem Gede, terus melewati perempatan pertama (jalan Poncowinatan), sampai perempatan kedua lalu ngetan (timur, belok kiri) masuk jalan Kranggan sekitar 250 meter, maka Toko Singer ada disebelah kiri dan si Ibu menjajakan bakul-nya ngemper tepat didepan Toko Singer itu. Rute ini berlaku juga jika dari Tugu langsung ngalor (utara, ke arah Kaliurang) masuk jalan moh. Sangaji, lewati pertigaan pertama dan pom bensin, masuk pertigaan kedua ngulon (barat, belok kiri) masuk jalan Kranggan.

Ini adalah salah satu menu unik, cuma ada pagi hari, dari jam 5 pagi hingga jam 7 pagi, kalau kita datang jam 07.30 (setengah delapan) disana, kecil kemungkinan bisa menjumpai sang ibu yang menggelar dagangannya diatas tikar (keentheken dab). Nah karena beliau selalu menggelar tikar didepan Toko Mesin Jahit Singer, jadilah saya sebut Sego Brongkos Singer.





Okay, kita fokus ke rasanya, Sego Brongkos Singer itu terdiri atas rebusan kulit melinjo, kacang merah kecil (kacang tolo), cabe rawit (hati-hati kalau makannya, iso meleduk nang lambe) daging ayam (biasa brongkos pakai sapi, ini khas Brongkos Singer) dalam kuah santan berbumbu dan tentunya ada kluwek, plus telor, tahu dan krecek.





Brongkos hangat, disantap dengan nasi kepal-kepul dalam pincuk (piring alami dari daun pisang), sangat-sangat cocok untuk sarapan pagi, seriusan, wuenak pol dab. Saya paling suka pesan Brongkos tambah telur, tahu dan krecek (tanpa ayam, karena ribet ngupasnya). Kacang Tolonya manis, kuahnya gurih, kluweknya pas, harum, tambah nasi anget, udah deh... tidak bisa dilukiskan. Sepincuk habis sebentar saja dan menurut saya porsinya cukup untuk ukuran Indonesia (menurut saya kedikitan..)

Dan berita bagusnya adalah, harganya super duper MURAH. Seporsi Brongkos tanpa ayam ditambah air mineral gelas (Ibu ada stok) bisa dapat kembalian dari uang 10.000,- (sepuluh ribu) yang saya bayarkan. dulu sih saya dapat kembalian 3.500,-, tapi ndak tau kalau sekarang ya. (email saya ya buat update sehabis dari sana, matur nuwun)

Pokoknya, pagi-pagi jika kita ada di daerah Jogja Kodya (pusat Kota Jogja) wajib pake banget ke Jalan Kranggan dan makan Brongkos ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar